Follow Us @soratemplates

Minggu, 01 Maret 2020

MENYAMBUNG SILATURAHIM

Silaturrahim antara adik-kakak tidak selamanya berjalan mulus. Kadang putus, hampir putus, atau tidak mau bersambung secara tulus. Kadang terucap perkataan ketus. Tidak jarang  muncul pertengkaran, konflik, dendam dan bermusuhan terus-menerus. Ada juga percekcokan hebat sampai parang terhunus. Dibacok, dilukai, masuk rumah sakit, dan diinfus. Bahkan ada yang meninggal, diawali oleh pertengkaran serius.

Banyak penyebab disharmoni silaturahim antara adik-kakak. Terentang dari penyebab individual sampai keluarga. Penyebab individual, biasanya ketidaktahuan bahaya memutuskan silaturahim, lemahnya ketaqwaan, menyalahkan, lamanya berpisah, merasa memberatkan, pelit, ketidakadilan, sibuk dengan dunia, tempat tinggal berjauhan, jarang berkomunikasi, kurang sabar, sombong, hasad, dengki, fitnah, celaan, dan perangai buruk lainnya.
  
Penyebab disharmoni silaturrahim adik-kakak bisa juga berasal dari keluarga, yaitu pola asuh orang tua yang kurang sehat. Ketika orang tua keliru melakukan pengasuhan pada anak, maka bibit-bibit keretakkan hubungan antara adik-kakak sudah ditanamkan. Kelak setelah tumbuh dewasa ikatan silaturahim di antara adik-kakak amat rapuh, mudah pecah, bahkan menimbulkan dendam kesumat tidak berkesudahan.

Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Kedatangan Islam memutus semua ikatan. Ikatan silaturahim tidak semata dipertahankan, tetapi  diperintahkan untuk selalu disambungkan, dipelihara, dipupuk, dan dikuatkan setiap waktu dan kesempatan. Tidak ada perbedaan pendapat ulama bahwa menjaga hubungan silaturahim hukumnya wajib, dan memutuskannya adalah dosa. Sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nisa’ ayat 1:



"Silaturahim termasuk perkara yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bahkan kedudukan seseorang di syurga nanti sangat ditentukan oleh seberapa kuat ia menjaga silaturrahim."

 Seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: Artinya "


Makna Silaturrahim

Imam An-Nawawi mengartikan silaturahim adalah berbuat baik kepada karib kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, kadang memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam dan cara lain (Syar Shahih Muslim, 2/201).

Ibnu Katrsir menjelaskan silaturahim merupakan istilah untuk perbuatan baik kepada karib kerabat yang memiliki hubungan nasab, atau kerabat karena hubungan pernikahan, serta berlemah lembut, kasih sayang kepada mereka, memperhatikan keadaan mereka. Demikian juga andai mereka menjauhkan diri atau suka mengganggu. Memutus silaturrahim adalah kebalikan dari hal itu semua (Nihayah fi Gharibil Hadits, 2/191-192, dinukil dari Shilatul Arham, 5).

Jadi, yang dimaksud silaturrahim adalah menjalin hubungan baik dengan kerabat, sanak, atau saudara yang masih memiliki hubungan rahim atau hubungan darah. 

Keutamaan Silaturrahim

Islam sebagai agama sempurna memerintahkan untuk menyambungkan silaturahim antar keluarga dan kerabat, termasuk dengan adik-kakak. Banyak keutamaan menyambungkan silaturrahim, yaitu:

Silaturrahim adalah Konsekuensi Iman kepada Allah.

Silaturrahim adalah tanda seorang beriman, atau indikasi beraqidah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Silaturahim menjadi indikasi seseorang beraqidah. 
Diberi Umur Panjang dan Diluaskan Rezkinya

Orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya serta menjalin silaturahim, akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya. Sebagaimana hadist Rasullullah  Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

 Terhubung dengan Allah Subhanahu Wata’ala
Menjaga dan menghubungkan silaturahim berarti seseorang menghubungkan dirinya dengan Allah Subhanahu Wataala. 

Penyebab Masuk Syurga dan Dijauhkan dari Neraka

Allah menjanjikan pada orang yang menyambungkan silaturahim akan didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka. 

Bentuk Ketaatan kepada Allah

Menyambungkan silaturrahim diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.


Bersedekah terhadap Keluarga lebih afdhal dari pada  sedekah pada orang lain.

Mengunjungi sanak-saudara dan bersedekah adalah salah satu perbuatan mulia dan memiliki faedah yang besar. Bersedekah kepada keluarga lebih diutamakan daripada bersedekah kepada orang lain, dan bisa menghindarkan diri dari sifat riya’. 

Cara Menyambungkan Silaturahim

Cara menyambungkan silaturahim secara invidual dapat dilakukan dengan cara berikut:

(1)  Menyambung Silaturrahim

Menyambung silaturrahim sebenarnya adalah orang yang menyambung kembali terhadap orang yang telah memutuskan hubungan kekerabatan. Seperti adik memutuskan silaturrahim dengan kakak, atau sebaliknya kakak memutuskan siaturrahim dengan adik. Dalam hal ini Rasulullah dalam hadits Abdullah bin ‘Amr dari Beliau bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا


Ibnu Hajar mengatakan: “Peniadaan sambungan tidak pasti menunjukkan adanya pemutusan, karena mereka ada tiga tingkatan: (1) orang yang menyambung (

(2)  Terus Berbuat Baik Pada Saudara

Silaturahim dapat dilakukan dengan cara selalu berbuat baik kepada adik  atau kakak. Meyakini bahwa silaturahim merupakan ibadah yang agung, mudah dan membawa berkah. Terus berbuat baik dapat dilakukan dalam bentuk berziarah atau berkunjung, bergaul  secara baik atau ma’ruf, menutup aib mereka, beramar ma’ruf nahi mungkar, saling bersedekah, saling memberi hadiah, memberi nafkah, berlaku lemah-lembut, bermuka manis (senyum), memuliakannya, dan semua yang dianggap orang lain sebagai bentuk silaturahim.

Teruslah berbuat baik kepada saudara atau adik kakak, meskipun saudaranya berbuat jelek kepadanya, tidak akan rugi sedikit pun. Bahkan akan selalu ditolong oleh Allah. Justru adik atau kakak yang tidak mau membalas kebaikan itulah yang mendapat dosa yang besar akibat perbuatan mereka. 

Cara Orang Tua Menguatkan  Silaturrahim antar Anak

Ada beberapa langkah yang wajib dilakukan oleh orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya, sehingga antar anak terpelihara silaturrahimnya, yaitu:

1.    Istimewakan setiap anak

Anak terlahir dari rahim seorang ibu, tapi mereka punya karakter, minat, dan kemampuan berbeda. Mungkin si sulung berprestasi dalam akademik, tapi yang nomor dua cekatan dalam urusan fisik, dan nomor tiga lamban tapi lebih teliti dan lebih peduli. Oleh sebab itu, istimewakan dan muliakan setiap anak-anak agar mereka tak merasa ada yang dianakemaskan dan dianaktirikan.

2. Adil dalam pemberian

Perbedaan karakter, bentuk fisik, dan prestasi anak kadangkala membuat orang tua lebih mengistimewakan anak tertentu. Namun, Nabi SAW. mewajibkan orang tua adil dalam pemberian. Jangan karena keunggulan seorang anak, maka saudara kandungnya diabaikan.

Mengapresiasi prestasi anak itu penting, namun janganlah pemberian hadiah atau pujian padanya membuat saudara-saudaranya merasa diremehkan. Bijaklah dalam menghargai prestasi anak agar tetap menjaga kebersamaan antar anak-anak kita.
  
3.  Membiasakan saling menolong

Ajarkan pada setiap anak untuk terbiasa dengan tolong menolong, menghilangkan sikap egois, dan menumbuhkan sikap saling berkorban.

Pujilah mereka ketika memperlihatkan akhlak mulia ini, tegur dengan bijak anak yang egois serta tidak perhatian pada kesusahan saudaranya. Ajarkan yang besar untuk menyayangi adiknya, dan ajarkan sang adik untuk menghormati kakak-kakak mereka.

 4.    Kikis rasa hasad di antara mereka

Kadangkala anak merasa cemburu pada saudaranya, bisa karena prestasi, pemberian, atau fisik. Di sinilah Ayah Ibu harus bisa menjelaskan pada anak-anak bahwa setiap orang punya kelebihan sebagai karunia Allah. Setiap anak muslim harus belajar bersyukur dan tidak iri hati pada kelebihan saudaranya, karena yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.

5. Membiasakan saling memaafkan

Sejak kecil diupayakan saling memaafkan sebagai salah satu habit positif. Ketika mereka bertengkar segera damaikan dan dorong untuk saling meminta maaf dan saling memaafkan. Dengan begitu kelak saat dewasa, berdamai dan saling memaafkan menjadi hal yang tak sulit untuk dilakukan.

6. Berdoalah pada Allah agar hati mereka terpaut selamanya dalam keimanan.

Ayah Ibu jangan hanya berdoa untuk rizki mereka, tapi mohon juga agar hati mereka senantiasa terikat dalam persaudaraan karena Allah. 

Idealnya silaturrahim adik-kakak selalu erat. Beragam gelaja berpotensi disharmoni di atasi secara cepat. Agar keharmonisan silaturahim tetap terjaga, hangat dan kuat. Adik kakak akan menikmati kasih sayang Allah, lantaran selalu menyambungkan silaturrahim yang sangat ditekankan syariat Islam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar