Silaturrahim antara adik-kakak tidak selamanya
berjalan mulus. Kadang putus, hampir putus, atau tidak mau bersambung secara
tulus. Kadang terucap perkataan ketus. Tidak jarang muncul pertengkaran, konflik, dendam dan
bermusuhan terus-menerus. Ada juga percekcokan hebat sampai parang terhunus.
Dibacok, dilukai, masuk rumah sakit, dan diinfus. Bahkan ada yang meninggal,
diawali oleh pertengkaran serius.
Banyak penyebab disharmoni silaturahim antara adik-kakak. Terentang dari penyebab individual sampai
keluarga. Penyebab individual, biasanya ketidaktahuan bahaya memutuskan
silaturahim, lemahnya ketaqwaan, menyalahkan, lamanya
berpisah, merasa memberatkan, pelit, ketidakadilan, sibuk dengan
dunia, tempat tinggal berjauhan, jarang berkomunikasi, kurang sabar, sombong, hasad, dengki, fitnah, celaan, dan
perangai buruk lainnya.
Penyebab disharmoni silaturrahim adik-kakak bisa juga berasal dari keluarga, yaitu pola asuh orang tua yang kurang
sehat. Ketika orang tua keliru melakukan pengasuhan pada anak, maka bibit-bibit
keretakkan hubungan antara adik-kakak sudah ditanamkan. Kelak setelah tumbuh
dewasa ikatan silaturahim di antara adik-kakak amat rapuh, mudah pecah, bahkan
menimbulkan dendam kesumat tidak berkesudahan.
Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.
Kedatangan Islam memutus semua ikatan. Ikatan silaturahim tidak semata dipertahankan, tetapi diperintahkan untuk
selalu disambungkan, dipelihara, dipupuk, dan dikuatkan setiap waktu dan
kesempatan. Tidak ada perbedaan pendapat ulama bahwa menjaga hubungan
silaturahim hukumnya wajib, dan memutuskannya adalah dosa. Sebagaimana firman
Allah dalam Surat An-Nisa’ ayat 1:
"Silaturahim termasuk perkara yang
diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bahkan kedudukan
seseorang di syurga nanti sangat ditentukan oleh seberapa kuat ia menjaga silaturrahim."
Seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: Artinya "
Makna Silaturrahim
Imam An-Nawawi mengartikan silaturahim adalah
berbuat baik kepada karib kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak
menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa
kebaikan dalam hal harta, kadang memberi bantuan tenaga, terkadang dengan
mengunjunginya, dengan memberi salam dan cara lain (Syar Shahih Muslim, 2/201).
Ibnu Katrsir menjelaskan silaturahim merupakan
istilah untuk perbuatan baik kepada karib kerabat yang memiliki hubungan nasab,
atau kerabat karena hubungan pernikahan, serta berlemah lembut, kasih sayang
kepada mereka, memperhatikan keadaan mereka. Demikian juga andai mereka
menjauhkan diri atau suka mengganggu. Memutus silaturrahim adalah kebalikan
dari hal itu semua (Nihayah fi Gharibil Hadits, 2/191-192, dinukil dari
Shilatul Arham, 5).
Jadi, yang dimaksud silaturrahim adalah
menjalin hubungan baik dengan kerabat, sanak, atau saudara yang masih memiliki
hubungan rahim atau hubungan darah.
Keutamaan Silaturrahim
Islam sebagai agama sempurna memerintahkan untuk menyambungkan silaturahim antar keluarga dan kerabat, termasuk dengan adik-kakak.
Banyak keutamaan menyambungkan silaturrahim, yaitu:
Silaturrahim adalah Konsekuensi Iman kepada Allah.
Silaturrahim adalah tanda seorang beriman, atau
indikasi beraqidah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Silaturahim menjadi
indikasi seseorang beraqidah.
Diberi Umur Panjang dan Diluaskan Rezkinya
Orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya
serta menjalin silaturahim, akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya.
Sebagaimana hadist Rasullullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam:
Terhubung dengan Allah Subhanahu Wata’ala
Menjaga dan menghubungkan silaturahim berarti
seseorang menghubungkan dirinya dengan Allah Subhanahu Wataala.
Penyebab Masuk Syurga dan Dijauhkan dari Neraka
Allah menjanjikan pada orang yang menyambungkan
silaturahim akan didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka.
Bentuk Ketaatan kepada Allah
Menyambungkan silaturrahim
diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Bersedekah terhadap Keluarga lebih afdhal dari pada sedekah pada orang
lain.
Mengunjungi sanak-saudara dan bersedekah adalah
salah satu perbuatan mulia dan memiliki faedah yang besar. Bersedekah kepada
keluarga lebih diutamakan daripada bersedekah kepada orang lain, dan bisa
menghindarkan diri dari sifat riya’.
Cara Menyambungkan Silaturahim
Cara menyambungkan silaturahim secara invidual
dapat dilakukan dengan cara berikut:
(1)
Menyambung Silaturrahim
Menyambung silaturrahim sebenarnya adalah orang
yang menyambung kembali terhadap orang yang telah memutuskan hubungan
kekerabatan. Seperti adik memutuskan silaturrahim dengan kakak, atau sebaliknya
kakak memutuskan siaturrahim dengan adik. Dalam hal ini Rasulullah dalam hadits
Abdullah bin ‘Amr dari Beliau bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنَّ
الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
“
Ibnu Hajar mengatakan: “Peniadaan sambungan
tidak pasti menunjukkan adanya pemutusan, karena mereka ada tiga tingkatan: (1)
orang yang menyambung (
(2)
Terus Berbuat Baik Pada Saudara
Silaturahim dapat dilakukan dengan cara selalu
berbuat baik kepada adik atau kakak. Meyakini bahwa silaturahim merupakan ibadah yang agung, mudah dan membawa berkah.
Terus berbuat baik dapat dilakukan dalam bentuk berziarah atau berkunjung,
bergaul secara baik atau ma’ruf, menutup
aib mereka, beramar ma’ruf nahi mungkar, saling bersedekah, saling memberi
hadiah, memberi nafkah, berlaku lemah-lembut, bermuka manis (senyum),
memuliakannya, dan semua yang dianggap orang lain sebagai bentuk silaturahim.
Teruslah berbuat baik kepada saudara atau adik
kakak, meskipun saudaranya berbuat jelek kepadanya, tidak akan rugi sedikit
pun. Bahkan akan selalu ditolong oleh Allah. Justru adik atau kakak yang tidak
mau membalas kebaikan itulah yang mendapat dosa yang besar akibat perbuatan
mereka.
Cara Orang Tua Menguatkan Silaturrahim
antar Anak
Ada beberapa langkah yang wajib dilakukan oleh
orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya, sehingga antar anak
terpelihara silaturrahimnya, yaitu:
1.
Istimewakan setiap anak
Anak terlahir dari rahim seorang ibu, tapi
mereka punya karakter, minat, dan kemampuan berbeda. Mungkin si sulung
berprestasi dalam akademik, tapi yang nomor dua cekatan dalam urusan fisik, dan
nomor tiga lamban tapi lebih teliti dan lebih peduli. Oleh sebab itu,
istimewakan dan muliakan setiap anak-anak agar mereka tak merasa ada yang
dianakemaskan dan dianaktirikan.
2. Adil dalam pemberian
Perbedaan karakter, bentuk fisik, dan prestasi
anak kadangkala membuat orang tua lebih mengistimewakan anak tertentu. Namun,
Nabi SAW. mewajibkan orang tua adil dalam pemberian. Jangan karena keunggulan
seorang anak, maka saudara kandungnya diabaikan.
Mengapresiasi prestasi anak itu penting, namun
janganlah pemberian hadiah atau pujian padanya membuat saudara-saudaranya
merasa diremehkan. Bijaklah dalam menghargai prestasi anak agar tetap menjaga
kebersamaan antar anak-anak kita.
3. Membiasakan saling menolong
Ajarkan pada setiap anak untuk terbiasa dengan
tolong menolong, menghilangkan sikap egois, dan menumbuhkan sikap saling
berkorban.
Pujilah mereka ketika memperlihatkan akhlak
mulia ini, tegur dengan bijak anak yang egois serta tidak perhatian pada
kesusahan saudaranya. Ajarkan yang besar untuk menyayangi adiknya, dan ajarkan
sang adik untuk menghormati kakak-kakak mereka.
Kadangkala anak merasa cemburu pada saudaranya,
bisa karena prestasi, pemberian, atau fisik. Di sinilah Ayah Ibu harus bisa
menjelaskan pada anak-anak bahwa setiap orang punya kelebihan sebagai karunia
Allah. Setiap anak muslim harus belajar bersyukur dan tidak iri hati pada
kelebihan saudaranya, karena yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling
bertakwa.
5. Membiasakan saling memaafkan
Sejak kecil diupayakan saling memaafkan sebagai
salah satu habit positif. Ketika mereka bertengkar segera damaikan dan dorong
untuk saling meminta maaf dan saling memaafkan. Dengan begitu kelak saat
dewasa, berdamai dan saling memaafkan menjadi hal yang tak sulit untuk
dilakukan.
6. Berdoalah pada Allah agar hati mereka
terpaut selamanya dalam keimanan.
Ayah Ibu jangan hanya berdoa untuk rizki
mereka, tapi mohon juga agar hati mereka senantiasa terikat dalam persaudaraan
karena Allah.
Idealnya silaturrahim adik-kakak selalu erat.
Beragam gelaja berpotensi disharmoni di atasi secara cepat. Agar keharmonisan silaturahim tetap terjaga, hangat dan kuat. Adik kakak akan menikmati kasih sayang Allah,
lantaran selalu menyambungkan silaturrahim yang sangat ditekankan syariat
Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar