Follow Us @soratemplates

Kamis, 30 Juli 2020

STRATEGI PEMBENTUKKAN KEPRIBADIAN ISLAMI

Setiap orang mengenal kata kepribadian. Namun tidak semua orang memahami hakikat kepribadian. Kepribadian bukan dinilai dengan ukuran-ukuran kenyataan. Seperti cantik, manis, ganteng, tampan, gagah, dan memikat. Tidak juga dilihat dari kelas ekonomi, status sosial, dan keturunan.
.
Kepribadian merupakan kompleksitas perwujudan cara berpikir ('aqliyah) dan cara bertindak (nafsiyah). Integrasi antara 'aqliyah dan nafsiyah tersebut dinamakan kepribadian (syakhsiyah). 
.
Cara berpikir, pola pikir, atau mindset merupakan cara pandang, perspektif, atau pemikiran seseorang  dalam menanggapi, merespon atau menyikapi berbagai fakta  yang ada di sekelilingnya. Cara ini ditentukan oleh mabda' atau ideologi yang diyakininya. 

Contoh, individu A berpikir manusia bebas, merdeka, tidak perlu terikat dengan berbagai aturan, jika ideologi yang diyakininya membolehkan kebebasan. Individu B beranggapan tidak masalah makan makanan haram, jika ideologi yang diyakininya membolehkan memakan makanan haram. Begitu juga individu C sah-sah saja pacaran sebelum nikah, jika ideologi yang diyakini membolehkan pacaran. Bahkan individu D, berpendapat muslimah tidak harus berhijab,  jika ideologi yang diyakininya membolehkan buka-bukaan.

Pola pikir menentukan kepribadian. Kepribadian sangat terkait dengan nilai dasar keyakinan, atau ideologi yang mengarahkan seseorang. Ideologi kapitalis membentuk kepribadian kapitalis. Ideologi sosialis komunis membentuk kepribadian sosialis-komunis. Ideologi Islam akan membentuk kepribadian Islami (syakhsiyah Islamiyyah).

Kepribadian Islami sangat ditentukan oleh pola pikir Islami  ('aqliyah Islamiyyah), dan pola sikap Islami (nafsiyah Islamiyyah). Pola pikir Islami dibentuk oleh aqidah Islam dan ilmu-ilmu keislaman yang memadai dalam membangun gagasan, ide, konsep, dan pandangan seseorang.

Sementara pola sikap Islami menjadi kuat, jika menjadikan aturan Islam sebagai cara dalam memenuhi kebutuhan biologis (makan, minum, berpakaian) dan kebutuhan naluri (beribadah, bergaul, berketurunan, dan bermuamalah). Setiap muslim berpotensi berkepribadian Islami, jika  kokoh aqidahnya, tinggi tingkat berpikirnya, dan kuat ketaatannya. 

Strategi Pembentukan Kepribadian Islami

Secara umum strategi Pembentukan kepribadian Islami adalah mengelola dan  meningkatkan aqliyyah dan nafsiyah individu. Strateginya adalah:

1. Menambah ilmu-ilmu Islam Syakhsiyah Islamiyyah). 


Menuntut atau menambah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat bukan sekadar perintah biasa. Namun perintah istimewa agar manusia memiliki tsaqafah Islamiyyah.  Tsaqafah Islamiyyah yang memadai membantu individu untuk beraqidah benar,  beriman, bertaqwa, beribadah sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, mengerti fiqih dan paham Akhlakul Karimah. 

2. Melatih Diri Berbuat Taat


Pembentukan kepribadian Islami dalam bentuk nafsiyah Islamiyyah, dapat dilakukan dengan selalu melatih diri berbuat taat. Terikat dengan semua aturan Islam dalam semua aspek kehidupan.  

Berbuat Taat juga termasuk melaksanakan semua ibadah, baik ibadah wajib dan ibadah sunnah. Selalu meninggalkan yang subhat apalagi haram.

3. Membiasakan Diri Berakhlak Mulia


Akhlak mulia tidak berdiri sendiri sebagai akhlak, terlepas dari aqidah dan syarak. Namun akhlak mulia bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan aqidah dan syarak. Logikanya perilaku jujur lahir dari keimanan yang kuat pada Allah, mengamalkan aturan Allah tentang perilaku jujur, maka  akhlak sehari-hari terbentuk perilaku jujur.

Dengan cara di atas, kepribadian Islami akan semakin kuat dan meningkat. Pemikiran Islami semakin cemerlang. Jiwa Islami semakin mantap. Istiqamah dalam ketaatan, dan semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wata'ala.
.
Tiada cara lain agar berkepribadian Islami, selain mengelola sedemikan rupa pola pikir dan pola sikap dalam memenuhi kebutuhan fsikis, mengelola Gharizah, menuntut ilmu, selalu bergaul dengan orang shalih, memahami dan mampu menjawab  pertanyaan besar dalam hidup. Dalam konteks itu, kepribadian Islami bisa dibentuk. 
.
Wallahu A'lam Bisshawab.

Bumi Allah, 29 Juli 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar