SEUTAS NARASI DI HARI SANTRI
![]() |
Peringatan Hari Santri di PPMDS |
Terlepas dari segala polemik penetapan hari Santri 22 Oktober, yang konon katanya makin mempolarisasi umat khususnya generasi muda, antara santri dan bukan santri. Bahkan dikawatirkan akan memperlebar jurang pemisah antara generasi muda. Faktanya hari santri telah ditetapkan dan diperingati.
Penetapan hari santri tidak terlepas dari peristiwa historis. Sejarah mencatat, betapa besar peran para santri dalam melawan kolonial Belanda hingga mampu meraih kemerdekaan.
Masa penjajahan, pesantren menjadi salah satu kubu pertahanan mental dan fisik, terhadap berbagai bentuk imperialisasi dan kolonialisasi bangsa lain. Penjajah bahkan para anteknya, melakukan berbagai bentuk deislamisasi pada pemuda. Para misionaris yang diutus kolonial mengajak pemuda, dan menyebarkab propaganda tentang mulianya peradaban Barat.
Salah satu golongan yang menentang propaganda misionaris utusan kolonial ketika itu, adalah pesantren. Para santri memiliki semangat dan pemahaman tentang kebenaran dan kebatilan secara jelas. Hingga menentang ajakan tersebut, ruh jihad fisabilillah mengalir deras di sepanjang urat darah mereka. Ruh ini tidak bisa diusik, diganggu gugat, dilemahkan, dan dihilangkan oleh musuh-musuh agama ini.
Hari ini, 22 Oktober 2020, adalah pepringatan hari Santri. Idealnya hari santri menjadi momentum strategis bagi santri dan semua umat Islam, betapa pentingnya semangat perjuangan menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran dengan dakwah dan jihad. Demi mempertahankan harga diri, kehormatan, jiwa raga, dan kebesaran Islam.
Hari Santri idealnya menjadi cermin yang merefleksikan semangat perjuangan mencapai kebangkitan umat di seantero jagat. Merefleksikan kekuatan pikiran, iman, aqidah, syariah, akhlak dan semangat santri jaman dahulu dalam mencapai kebangkitan. Memerdekakan diri dan bangsa dari kolonial.
Hari santri, idealnya kian meningkatkan kesadaran kita. Betapa urgennya perjuangan dan ikhtiar optimal membela agama Allah Subhanahu Wata'ala. Perjuangan bukan semata bersungguh-sungguh dalam bekerja, tetapi berjuang menegakkan dan menentang kemungkaran dan kemaksiatan di muka bumi, dan menegakkkan Islam secara totalitas dalam semua aspek kehidupan, hingga rahmatan lil 'alamiin menjadi suatu keniscayaan.
Peringatan hari santri idealnya memahamkan kita, betapa banyak hukum-hukum Allah Subhanahu Wata'ala yang belum mampu kita terapkan di semua sisi kehidupan. Kita masih memilih ayat yang disukai dan menafikan ayat yang tidak disukai, laksana kita memilih hidangan prasmanan.
Peringatan hari santri mengingatkan kita pada sosok santri sebagai individu tangguh pantang menyerah, berilmu, memiliki tekat kuat, sungguh-sungguh dalam thalibul di llmi, dan berprestasi dan berkontribusi bagi umat.
Peringatan hari santri mengingatkan kita pada sosok santri yang selalu mengabdikan dirinya pada guru, institusinya dan umat. Tanpa kenal lelah, hingga umat tercerahkan dan tercerdaskan dengan ilmunya. Umat sadar dan berpihak pada Islam sebagai sistem kehidupan yang sangat komprehensif di muka bumi.
Peringatan hari santri idealnya mengingatkan kita pada sifat mulia seorang santri. Santri yang memiliki ketaatan, keshalihan pribadi dan sosial, patuh dan taaat pada semua aturan syariat dengan selalu sami'na wa'atha'na pada perkataan Allah dan Rasulullah.
Peringatan hari santri idealnya mengingatkan kita pada sosok santri, yang selalu hati-hati dalam berbuat. Menghindarkan diri semua pemikiran yang tidak Islami. Menolak pemikiran asing. Memilih tidak pacaran. Gelisah ketika agama dan atribut agakanya dilecehkan. Berikhtiar sekuat tenaga membangkitkan kesadaran umat. Selalu berusahaka mengubah kondisi yang tidak ideal menjadi ideal.
Secara pribadi, hari santri bukan sekadar peringatan, lalu berbangga diri bahwa salah seorang kita anak belajar di pesantren, tetapi jauh lebih agung dari itu semua, adanya kesadaran kita bahwa cita-cita dunia hanya angan kosong tanpa nilai ruhiyah. Hanya cita-cita akhirat agar suatu saat anak jadi ulama besar, dapat membawa keselamatan dan keberkahan dunia dan akhirat. Cita-cita dunia sebatas mencari rezeki, sementara rezeki setiap hamba sudah ditentukan Allah Subhanahu Wata'ala.
Peringatan hari santri, sedikit menambah pemahaman kita bahwa pesantren adalah salah satu institusi pendidikan yang dapat diandalkan untuk mencetak generasi kuat aqidah, syariah dan akhlak. Setidaknya dalam konteks Indonesia saat ini. Coba cek fakta, agar pernyataan ini valid dan shahih.
Pesan terbaik saya, "Wahai ananda semua santri...! Jadilah santri beraqidah kuat, beriman tangguh, bersyariat menyeluruh, berakhlak kukuh, belajar sungguh-sungguh, istiqamah selalu meskipun langit runtuh. Tiada yang abadi di dunia ini selain iman dan amal shaleh. Sebagai bekal terbaik kita untuk pulang ke haribaan Allah Subhanahu Wata'ala, aamiin. Wallahu A'lam Bisshawab.