Follow Us @soratemplates

Jumat, 10 Juni 2022

JANGAN BERHARAP KEPADA MANUSIA

Jumat, Juni 10, 2022 0 Comments


Sahabat...
Semakin hari kita makin mengerti bahwa hidup ini tidak linear. Jalan tidak selalu lurus, kenyataan tidak selalu seindah harapan. Realita sering kali berbeda jauh dari cita-cita. Ada kecewa yang tiba-tiba datang, pecah dari harapan yang terlalu tinggi pada makhluk.
Terutama harapan pada manusia—baik orang tua, saudara, sahabat, teman, maupun mereka yang kita anggap memiliki kuasa, kedudukan, atau kekuatan untuk membantu kita menyelesaikan segelintir persoalan hidup.

Sahabat...
Berhentilah terlalu percaya, jangan terlalu mencintai, jangan pula terlalu berharap. Sebab segala sesuatu yang berlebihan, pada akhirnya melahirkan luka yang sepadan. Terlalu menggantungkan diri pada manusia sama halnya menanam benih kekecewaan. Ingatlah, tidak semua senyum adalah tanda suka. Kadang ia hanyalah topeng, bahkan bisa jadi tawa di baliknya adalah ejekan yang tidak terucap.

Sahabat...
Jika engkau kecewa, belajarlah untuk tidak menyalahkan orang lain. Sebab sejatinya engkau sendirilah yang memberi izin untuk dikecewakan. Dengan terlalu menggantungkan harapan, engkau membuka ruang bagi luka. Orang yang jelas mencintaimu saja masih mungkin membuatmu kecewa, apalagi mereka yang tidak pernah menaruh cinta padamu.

Sahabat...
Berhentilah berharap pada manusia jika engkau tak ingin hatimu hancur. Sebab berharap pada makhluk adalah jalan menuju penyesalan. Ingatlah pesan Imam Syafi’i:
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada manusia, maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah pengharapan, agar engkau mengetahui bahwa Allah sangat cemburu pada hati yang berharap selain kepada-Nya. Maka Allah menghalangimu, agar engkau kembali hanya berharap kepada-Nya.”

Sahabat...
Jangan salahkan siapa pun ketika pedih itu datang. Manusia hanya menilai dan  memperlakukanmu sesuai persepsi yang mereka miliki. Bukan hakikatmu yang mereka lihat, melainkan bayangan yang tercetak dalam pikiran mereka. Dan engkau tak mungkin mengendalikan bagaimana hati mereka menilai dirimu.

Sahabat...
Cara terbaik menghindari pedih dan kecewa adalah dengan berhenti berharap pada siapa pun.
Tentang apa pun, kapan pun, di manapun. Sebab semua pengharapan pada manusia hanyalah fatamorgana yang rapuh. Berharaplah hanya kepada Allah, sumber dari segala sumber pengharapan. Dialah yang tidak pernah mengecewakan. Dialah yang selalu menjawab doa dengan cara terbaik, meski sering tidak sesuai dengan kehendak kita.

Sahabat...
Aku tahu engkau sering mengalah, dan karena itu engkau lelah. Aku tahu engkau sering menahan, lalu diam-diam hatimu patah. Aku tahu engkau ingin lillah, tetapi betapa sulitnya menjaga niat di tengah dunia yang penuh tipu daya. Namun tetaplah yakin, setiap luka akan Allah balut jika engkau kembali pada-Nya.

Sahabat...
Dunia ini bukanlah tempat untuk semua harapan terwujud. Dunia hanyalah ladang ujian, tempat engkau belajar sabar dan ikhlas. Setiap kecewa adalah teguran, setiap luka adalah isyarat, agar engkau tidak salah menggantungkan diri pada makhluk yang fana, tetapi kembali kepada Sang Khalik yang kekal.

Sahabat...
Jangan biarkan hatimu terikat oleh pengharapan pada sesama. Sebab manusia akan pergi, berganti, dan berubah. Namun Allah tidak pernah meninggalkanmu, tidak pernah berubah,
dan tidak pernah berpaling dari hamba yang kembali kepada-Nya. Belajarlah menggantungkan semua cita pada Pencipta. Belajarlah menitipkan semua resah di sajadah, bermunajat kepada-Nya, sebab hanya di hadapan Allah, semua pengharapan akan menemukan jalan.
Dan hanya dengan kembali pada-Nya, engkau akan menemukan tenang yang tak pernah diberikan oleh siapa pun.