Follow Us @soratemplates

Rabu, 04 Oktober 2023

SEMUA TAKDIR ALLAH ITU SEMPURNA

 

Cobalah dudukkan hatimu sejenak dalam ketenangan. Ajak ia berbicara dengan penuh kelembutan, jangan biarkan ia larut dan tenggelam terlalu dalam dalam lumpur kesedihan, kekecewaan, keresahan, dan kegelisahan. Sebab sesungguhnya, semua rasa itu bukanlah jerat yang Allah paksa untukmu, melainkan pilihan yang engkau rawat dalam diam.

Ketahuilah, bukan karena engkau lemah hingga rasa itu menguasaimu. Bukan pula karena dirimu tak punya daya. Hanya saja, engkau belum menemukan cara yang tepat untuk merespons setiap peristiwa yang hadir di hadapanmu. Setiap kejadian membawa pesan, namun sering kali kita keliru membaca isyaratnya.

Perasaan negatif adalah bayangan yang lahir dari persepsi keliru. Apabila pandanganmu buram, hatimu pun resah. Namun jika engkau mengubah cara memandang, maka yang tadinya gelap akan tampak terang, yang tadinya getir akan berubah menjadi pelajaran, dan yang tadinya luka bisa menjadi cahaya penuntun perjalanan.

Sesungguhnya, ketika persepsi itu engkau luruskan, jiwamu akan merasakan keteduhan.
Jika engkau memandang peristiwa dengan husnuzhan, hatimu akan tentram, perilakumu akan baik, dan langkahmu akan lebih terarah. Engkau tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh dalam setiap ujian.

Ingatlah, engkau memiliki cukup energi untuk tetap optimis. Allah tidak pernah menciptakanmu lemah tanpa daya. Dalam dirimu tersimpan kekuatan yang hanya akan muncul bila kau percayai dan gunakan di jalan yang benar. Hari esok tidaklah menakutkan, ia hanyalah ladang amal yang menunggu untuk digarap.

Namun jangan salah, hari esok sejati bukanlah sekadar detik-detik dunia. Hari esok yang hakiki adalah perjumpaan dengan Allah di negeri akhirat. Di sanalah penentu sejati perjalanan, di sanalah surga menanti dengan segala kesempurnaan dan kebahagiaannya. Jika demikian, untuk apa engkau terlarut oleh hiruk pikuk dunia? Apakah pantas engkau menangisi sesuatu yang memang diciptakan tidak sempurna? Dunia hanyalah ladang, bukan tujuan. Ia hanyalah perantara, bukan puncak kebahagiaan.

Ibarat seorang musafir, engkau hanya singgah sebentar di dunia ini. Tempat persinggahan tidaklah seindah tempat tujuan. Engkau hanya mengisi perbekalan, mempersiapkan bekal terbaik untuk melanjutkan perjalanan panjang menuju kampung abadi: surga Allah yang penuh rahmat. Sungguh, inilah rahasia yang membuat seorang mukmin tetap kuat. Ia tidak runtuh meski badai dunia mengguncangnya. Ia tidak layu meski harapan dunia pupus. Karena ia tahu, dunia memang fana, dan akhiratlah yang kekal.

Itulah sebabnya ia tetap bersemangat. Ia tidak kehilangan arah meski jalan berliku. Ia memilih langkah yang paling tepat karena ia sadar, setiap detik yang berlalu adalah ladang amal, setiap pilihan adalah bekal menuju pertemuan dengan Tuhannya. Wahai jiwa, perbaruilah syakofahmu tentang Islam. Perdalam pemahamanmu tentang hakikat hidup, tentang untuk apa engkau diciptakan, dan kemana engkau akan kembali. Hanya dengan ilmu dan iman yang benar, engkau bisa menata hidupmu dengan bijak.

Belajarlah menata hubunganmu dengan Allah, sebab Dialah sumber segala kekuatan. Belajarlah menata hubunganmu dengan manusia, sebab merekalah sesama musafir dalam perjalanan. Belajarlah pula menata hubunganmu dengan alam, sebab ia amanah yang dititipkan kepadamu.
Dan jangan lupa, belajarlah berdamai dengan dirimu sendiri.

Ketika semua hubungan itu tertata dengan baik, engkau akan mampu menempatkan setiap  Peristiwa dunia pada posisinya. Engkau tidak akan mudah runtuh oleh musibah, tidak pula terlalu jumawa dengan nikmat. Sebab hatimu telah terikat hanya pada satu tujuan: mencari ridha Allah semata. Dengan cara itu, engkau akan merespons peristiwa dunia bukan dengan emosi, melainkan dengan kebijaksanaan. Bukan dengan amarah, melainkan dengan kesabaran.
Bukan dengan keputusasaan, melainkan dengan doa dan tawakal. Di situlah letak kedamaian seorang mukmin yang sejati.

Maka, wahai jiwa yang sedang gelisah, pahamilah: dunia hanyalah titipan, kesedihan hanyalah ujian, dan bahagia sejati hanyalah ketika engkau kembali kepada-Nya. Jadikan setiap langkahmu sebagai bekal menuju keabadian. Dan yakinlah, siapa pun yang menjadikan Allah sebagai tujuan, maka dunia akan terasa ringan, dan akhirat akan terasa indah. Wallahu a‘lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar