Sekelumit sesal meratap, akibat salah berulang, meski berkilah tapi relung hati berbisik lirih pada nurani "Aku rindu baikmu"
Seluruh tubuh terasa ngilu bagai diiris sembilu dosa, namun ego tetap meraja, sambil berkacak pinggang di tepi pongah, dan menyiarkan pada dunia "Akulah segalanya."
Sambil menatap langit-langit kamar sebelum lelap. Terangkut sadar yang sudah lama tergeletak di sudut sajadah. "Mengapa engkau hadir saat aku ingin eksis di sini.? Tunggulah aku sampai renta.!
Bisik lembut hati tak berhenti membujuk. Kau coba mencekik letih dalam hidup berpura-pura. Namun tak kuasa hilangkan sesal yang hampir sekarat, ego masih sempat berkata "Ingat...! aku harus mampu kalahkan mereka, aku tidak boleh terlihat lemah, lemah berarti kalah, dan kalah berarti kiamat."
Bisikkan qalbu tak pernah hilang dari fitrahmu. Sejuta penghalang hanya pelecut tuk kesadaran datang lebih cepat. Menatap wajah lugu egomu dan berkata:
"Hidup terlalu singkat jika kau habiskan dalam hedonis sesaat. Saudara seimanmu, dialah yang bersyahadat. Sama-sama menghadap kiblat dalam shalat. Sama menyembah Allah Yang Maha Melihat. Lalu alasan apa yang membuatmu merasa hebat. Hingga sahabatmu harus kamu kalahkan dalam nikmat sesaat, selain ego yang ditunggangi nafsu, hingga engkau lupa nikmat akhirat. Saudara seimanmu adalah sahabat dalam taat. Bukan teman sesaat, seminat, sealamat, sepangkat, sekonglomerat, atau sesama merasa hebat. Bukan...itu sist...
Sahabat akhirat adalah sahabat yang memberi syafaat di akhirat.
"Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (Hasan AlBashri dalam Ma’alimut Tanzil 4/268)
Wahai ego...mungkin engkau lupa sejatinya ukhuwah. Kita buka kembali permintaan menggugah sahabat setia kepada Allah Subhanahu Wata'ala yang digambarkan Rasulullullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
"Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Rabb kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji. Dijawab (Allah): ”Keluarkanlah (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka."
Di Tepi Kesadaran, 19 Feb 2021
Darimis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar